Posted by : Unknown Kamis, 30 April 2015

      Proyeksi stereografis merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam menganalisis struktur geologi. Proyeksi stereografis adalah gambaran dua dimensi atau proyeksi dari permukaan sebuah bola sebagai tempat orientasi geometri bidang dan garis (Ragan, 1985).   Proyeksi stereografis memproyeksikan garis dan bidang  kedalam bidang proyeksi biasanya berupa permukaan setengah bola bagian bawah (lower hemisphere).  Proyeksi stereografis dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan geometri berupa besaran arah dan sudut dalam analisa geomoetri struktur geologi karena proyeksi ini dapat menggambarkan geometri kedudukan atau orientasi bidang dan garis dalam bidang proyeksi yang digunakan.


Proyeksi stereografis terdiri dari beberapa macam, antara lain :

    Equal angle projection
    Equal area projection
    Orthogonal projection
    Polar projection

1.  Equal angle projection
      

            Proyeksi equal angle  lebih umum disebut dengan proyeksi stereografis. Proyeksi ini dibuat berdasarkan pembagian sama sudut dari garis yang ditarik melalui Zenith ke setiap titik pada lingkaran besar , yang proyeksinya pada bidang equator berupa stereogram. Dengan memproyeksikan berbagai bidang dengan jurus Utara – Selatan dengan arah kemiringan ke Barat dan ke Timur akan di dapat berbagai jaring meridian.  Hasil penggambaran pada bidang proyeksi disebut stereogram. Pada stereogram terdapat dua pola lingkaran, yaitu yang membujur N-S disebut lingkaran besar dan yang melintang E-W disebut lingkaran kecil. Hasil proyeksi equal angle dikenal dengan wulf nett.


Proyeksi equal angle sebuah bidang
Wulf nett

2.  Equal area projection
      

          Proyeksi equal area merupakan proyeksi yang akan menghasilkan jarak titik pada bidang proyeksi yang sama dan sebanding dengan sebenarnya. Hasil dari equal area projection adalah suatu stereogram yang disebut dengan Schmidt Net.  Proyeksi ini lebih umum digunakan dalam analisis data statistik karena kerapatan hasil ploting menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

Schmidt Net

Proyeksi Equal Area

3. Orthogonal Projection

           Pada  proyeksi orthogonal titik-titik pada permukaan bola diproyeksikan tegak lurus pada bidang proyeksi, sehingga hasilnya kebalikan dari equal angle projection, yaitu lingkaran besar akan semakin renggang ke arah pusat. Stereogram dari proyeksi ini dikenal dengan Orthographic Net.



Proyeksi Orthogonal

4. Proyeksi Kutub

          Dengan proyeksi kutub (polar), baik garis maupun bidang digambarkan sebagai titik. Bila garis maka proyeksinya adalah proyeksi titik tembus garis tersebut dengan permukaan bola.  Polar net ini diperoleh dari equal area projection, sehingga apabila akan mengembalikan proyeksi kutub yang berupa titik ke dalam bidang (lingkaran besar) harus digunakan Schmidt Net.  Stereogram proyeksi kutub dinamakan Polar Net atau Billings Net


 
Proyeksi Kutub

Polar Net atau Billings Net.

       Proyeksi stereografi dapat membantu kita didalam menganalisis struktur- struktur geologi dan permasalahan- permasalahan yang berhubungan dengan geometri struktur geologi. Misalnya untuk menginterpretasikan arah tegasan yang bekerja pada suatu area dengan menggunakan perhitungan arah kekar yang dominan secara statistik, menginterpretasikan plunge dari sebuah lipatan, menginterpretasikan jenis sesar dari data kekar ataupun arah garis gores (slicken line) yang terdapat pada singkapan batuan yang ada dilapangan.


{ 5 komentar... read them below or Comment }

  1. nggs kagajih sabraha luur ti internet...hehehe

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Terimakasih , Tulisan yang sangat bermanfaat.
    kalo boleh saya minta daftar pustakanya mas.

    BalasHapus
  4. Apakah proyeksi tereografis cocok untuk pemetaan indomesia ??

    BalasHapus

Popular Post

- Copyright © Keybedd 12 -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -