Archive for April 2015
Proyeksi Stereografis dalam Analisis Struktur
Proyeksi stereografis merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam menganalisis struktur geologi. Proyeksi stereografis adalah gambaran dua dimensi atau proyeksi dari permukaan sebuah bola sebagai tempat orientasi geometri bidang dan garis (Ragan, 1985). Proyeksi stereografis memproyeksikan garis dan bidang kedalam bidang proyeksi biasanya berupa permukaan setengah bola bagian bawah (lower hemisphere). Proyeksi stereografis dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan geometri berupa besaran arah dan sudut dalam analisa geomoetri struktur geologi karena proyeksi ini dapat menggambarkan geometri kedudukan atau orientasi bidang dan garis dalam bidang proyeksi yang digunakan.
Proyeksi stereografis terdiri dari beberapa macam, antara lain :
Equal angle projection
Equal area projection
Orthogonal projection
Polar projection
1. Equal angle projection
Proyeksi equal angle lebih umum disebut dengan proyeksi stereografis. Proyeksi ini dibuat berdasarkan pembagian sama sudut dari garis yang ditarik melalui Zenith ke setiap titik pada lingkaran besar , yang proyeksinya pada bidang equator berupa stereogram. Dengan memproyeksikan berbagai bidang dengan jurus Utara – Selatan dengan arah kemiringan ke Barat dan ke Timur akan di dapat berbagai jaring meridian. Hasil penggambaran pada bidang proyeksi disebut stereogram. Pada stereogram terdapat dua pola lingkaran, yaitu yang membujur N-S disebut lingkaran besar dan yang melintang E-W disebut lingkaran kecil. Hasil proyeksi equal angle dikenal dengan wulf nett.
Proyeksi equal angle sebuah bidang |
Wulf nett |
2. Equal area projection
Proyeksi equal area merupakan proyeksi yang akan menghasilkan jarak titik pada bidang proyeksi yang sama dan sebanding dengan sebenarnya. Hasil dari equal area projection adalah suatu stereogram yang disebut dengan Schmidt Net. Proyeksi ini lebih umum digunakan dalam analisis data statistik karena kerapatan hasil ploting menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
Schmidt Net |
Proyeksi Equal Area |
3. Orthogonal Projection
Pada proyeksi orthogonal titik-titik pada permukaan bola diproyeksikan tegak lurus pada bidang proyeksi, sehingga hasilnya kebalikan dari equal angle projection, yaitu lingkaran besar akan semakin renggang ke arah pusat. Stereogram dari proyeksi ini dikenal dengan Orthographic Net.
Proyeksi Orthogonal |
4. Proyeksi Kutub
Dengan proyeksi kutub (polar), baik garis maupun bidang digambarkan sebagai titik. Bila garis maka proyeksinya adalah proyeksi titik tembus garis tersebut dengan permukaan bola. Polar net ini diperoleh dari equal area projection, sehingga apabila akan mengembalikan proyeksi kutub yang berupa titik ke dalam bidang (lingkaran besar) harus digunakan Schmidt Net. Stereogram proyeksi kutub dinamakan Polar Net atau Billings Net
Proyeksi Kutub |
Polar Net atau Billings Net. |
Proyeksi stereografi dapat membantu kita didalam menganalisis struktur- struktur geologi dan permasalahan- permasalahan yang berhubungan dengan geometri struktur geologi. Misalnya untuk menginterpretasikan arah tegasan yang bekerja pada suatu area dengan menggunakan perhitungan arah kekar yang dominan secara statistik, menginterpretasikan plunge dari sebuah lipatan, menginterpretasikan jenis sesar dari data kekar ataupun arah garis gores (slicken line) yang terdapat pada singkapan batuan yang ada dilapangan.
Unsur-unsur Geometri Struktur Geologi
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Salah satu cara menganalisa struktur adalah menganalisa secara geometri. Prinsip geometri suatu bidang atau garis adalah unsur yang mempunyai kedudukan atau orientasi yang pasti di dalam ruang dan hubungan antara satu dan lainnya dapat di deskripsikan. Suatu bidang atau garis harus mempunnyai komponen kedudukan(attitude), yang umumnya dinyatakan dalam kordinat grafis, arah dan besaran kecondongan(inklinasi).
Geometri unsur struktur pada dasarnya terdiri dari dua unsur, yaitu : geometri bidang atau struktur bidang. biasanya membahas tentang bidang perlapisan, kekar, sesar, foliasi, sumbu lipatan, dan lain-lain. Serta geometri garis atau struktur garis, meliputi gores-garis, liniasi, perpotongan dua bidang, dan lain-lain.
1. Struktur Bidang
Struktur bidang dalam geologi struktur terdiri dari struktur bidang riil dan struktur bidang semu. Struktur bidang riil ini merupakan struktur yang bentuk dan kedudukannya dapat diamati langsung di lapangan. Bidang perlapisan, bidang ketidakselarasan, bidang sesar, foliasi, serta kedudukan bidang yang terlipat merupakan struktur bidang riil. Sedangkan struktur semu merupakan struktur yang bentuk dan kedudukannya hanya bisa diketahui dari hasil analisa struktur bidang riil yang lainnya, contoh struktur bidang semu adalah bidang poros lipatan.
Dalam struktur bidang dikenal istilah-istilah, antara lain :
- Kedudukan(attitude) adalah batasan umum untuk orientasi dari bidang atau garis didalam ruang umumnya dihubungkan dengan koordinat geografi dan bidang horizontal , dan terdiri komponen arah dan kemiringan.
- Arah (trend) adalah arah dari suatu bidang horizontal, umumnya dinyatakan dengan azimuth atau besaran sudut horizontal dengan garis tertentu (Bearing). Kecondongan (inclination) adalah sudut vertikal yang diukur kearah bawah dari bidang horizontal ke suatu bidang atau garis dan apabila diukur pada bidang yang tidak tegak lurus strike disebut kemiringan semu(Apperent dip).
- Jurus (Strike) adalah arah garis horizontal yang terletak pada bidang miring Kemiringan
- Dip adalah sudut terbesar dari suatu bidang miring, yang diukur tegak lurus jurus.
Unsur-unsur dalam Struktur Geologi |
2. Struktur Garis
Struktur garis adalah elemen geometri yang ditarik dari sebuah titik yang bergerak dan panjangnya
hanya sepanjang jejak dan titik tersebut. Struktur garis tersebut bisa berupa garis
lurus, garis lengkung maupun garis patah
Dalam struktur bidang dikenal istilah-istilah, antara lain :
- Plunge yakni sudut vertikal antara sebuah garis dengan proyeksi garis tersebut pada
bidang horisontal. - Trend yakni jurus dari bidang vertikal yang melalui garis dan menunjukkan arah
penunjaman garis tersebut. - Pitch yakni sudut antara garis dengan jurus dari bidang yang memuat garis tersebut.